8 Ciri ciri Komet Secara Umum

Ciri ciri Komet – KonsepGeografi.net kali ini akan berbagi info mengenai ciri ciri komet. Sebagaimana diketahui dimana pengertian komet merupakan benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis. Komet berasal dari awan Oort yang terletak di sisi luar sistem tata surya. Awan Oort berisi triliunan komet. Seiring berjalannya waktu, komet-komet berpisah dari awan dan terlempar ke matahari.
Ciri ciri Komet
Ciri ciri Komet
Komet yang baru ditemukan biasanya diberi nama menurut tahun penemuannya ditambah sebuah huruf yang mengindikasikan urutan penampakan komet itu pada tahun saat komet tersebut ditemukan. Saat tanggal waktu komet mencapai titik perihelion dapat diketahui, komet itu segera dinamai menurut angka tahun kalendar saat itu dikuti dengan angka Romawi yang menunjukkan urutan kronologis perlintasan pada perihelion pada tahun itu (misalnya, 1882 II).

Beberapa komet dinamai menurut nama penemunya, misalnya Komet Halley, juga komet Hale-Bopp yang dinamai menurut nama dua orang astronom amatir yang melaporkan penampakannya pada malam yang sama pada tahun 1995.

Selain itu komet lainnya yaitu Komet ISON yang merupakan sebuah komet yang ditemukan oleh astronom asal Rusia, Vitali Nevski dan Artyom Novichonok, pada 24 September 2012. Komet ini sejatinya bernama C/2012 S1. Nama ISON diambil dari nama fasilitas yang digunakan untuk menemukannya, International Scientific Optical Network (ISON). ISON adalah komet yang berasal dari Awan Oort, awan komet yang terletak pada jarak 50.000 Astronomical Unit (1 AU=149 597 871 km) dari Matahari.
Baca juga:

Ciri ciri Komet

Berikut beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh Komet:
  1. Komet bukan sebuah bintang.
  2. Komet terbentuk dari es dan debu yang terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari. Ketika mendekati Matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi Matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya.
  3. Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda.
  4. Komet terlihat memiliki ekor dengan panjang ekor komet dapat mencapai jutaan km.
  5. Komet dapat terlihat ketika masih jauh dari matahari, bagian yang pertama kali dilihat adalah inti komet. Komet merupakan benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku.
  6. Komet sering juga disebut dengan bintang berekor, walaupun komet itu sendiri bukan sebuah bintang.
  7. Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet. Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada planet dan juga beberapa komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit Matahari.
  8. Komet merupakan benda angkasa seperti lapisan batu yang terlihat mempunyai cahaya dikarenakan adanya gesekan-gesekan atom-atom di udara.

Bagian-bagian Komet

Bagian-bagian komet terdiri dari koma, awan hidrogen, inti, dan ekor komet. Berikut ini bagian-bagian dari komet secara umum:

Ciri ciri Komet
  1. Koma, merupakan daerah kabut atau daerah yang mirip tabir di sekeliling inti.
  2. Lapisan hidrogen, yaitu lapisan yang menyelubungi koma, tidak tampak oleh mata manusia. Diameter awan hidrogen sekitar 20 juta kilometer.
  3. Inti, merupakan bahan yang sangat padat, diameternya mencapai beberapa kilometer, dan terbentuk dari penguapan bahan-bahan es penyusun komet, yang kemudian berubah menjadi gas.
  4. Ekor, yaitu gas bercahaya yang terjadi ketika komet lewat di dekat Matahari.
Inti komet adalah sebongkah batu dan salju. Ekor komet arahnya selalu menjauh dari Matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor debu dan ekor gas. Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau ekor komet tercipta saat mendekati Matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas. Angin Matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang kepala komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih.

Saat bersinar di langit, sebuah komet yang terang memiliki kepala dengan inti mirip bintang yang disebut nukleus. Nukleus dikelilingi oleh halo yang berpendar yang disebut koma dan ekor transparan yang panjang. Nukleus berukuran beberapa kilometer. Koma panjangnya dapat mencapai 100 ribu km atau lebih keluar dari nukleus. Ekor dapat berukuran sepanjang jutaan kilometer di antariksa.

Pengamatan ultraviolet dari pesawat luar angkasa menunjukkan awan hidrogen besar yang menyelimutinya. Awan hidrogen ini dapat tumbuh mencapai puluhan juta kilometer. Awan ini tidak dapat dilihat dari bumi.

Pemanasan yang tidak merata dapat menyebabkan gas baru dihasilkan keluar dari titik lemah pada permukaan inti komet, mirip dengan geyser. Aliran gas dan debu dapat menyebabkan inti berputar, dan bahkan terpecah. Pada tahun 2010 terungkap es kering (karbon dioksida padat) dapat mengalir keluar dari inti komet. Ini karena pesawat ruang angkasa terbang mendekat sehingga dapat melihat tempat jet itu keluar, kemudian mengukur spektrum inframerah pada saat itu yang menunjukkan bahan-bahan penyusunnya.


Spesifikasi Ciri Ekor Komet [Ciri ciri Komet]

Saat komet yang menyala dapat terlihat, ciri yang paling mencolok adalah ekor. Dalam penampakan komet Halley pada tahun 1910, ekor komet terentang hingga lebih dari 90ΒΊ di lengkung langit. Dalam penampakan komet Halley yang terakhir sekitar tahun 1985-1986, titik pemanjangan ini tercapai saat komet berada dalam sudut yang jauh dari Matahari, sehingga tidak terlihat terlalu dramatis di langit malam.

Ciri ciri Komet

Panjang ekor komet berkisar antara 1 juta hingga 100 juta km. Ekor komet biasanya pertama kali muncul saat komet berada pada jarak 1,5 SA dari Matahari. Meskipun berukuran sedemikian besar, namun setiap 1 km³ volume ekor komet mengandung materi lebih sedikit dibandingkan dengan 1 mm³ udara.

Saat sebuah komet berada di dekat Matahari, komet dapat memunculkan ekor gas dan debu yang dilepaskan dari nukleus. Radiasi ultraviolet mengubah gas menjadi radikal bebas dan ion. Ion berinteraksi dengan partikel bermuatan yang disemburkan oleh Matahari melalui angin matahari. Ion ini pada akhirnya membentuk ekor gas atau ion yang selalu menjauhi matahari.

Tekanan radiasi, atau pancaran sinar matahari yang kuat, mendorong partikel debu keluar. Komet terus bergerak dan ekor debunya melengkung di belakangnya. Ekor komet begitu tipis sehingga hanya dapat dilihat dengan teropong bintang. Molekul dan atom netral terus mengembang keluar hingga mereka terionisasi. Atom-atom hidrogen membentuk awan hidrogen besar. Awan hidrogen yang mengelilingi nukleus komet Halley tahun 1986 tumbuh hingga diameter ratusan ribu kilometer.

Efek ion hidrogen yang dilepaskan oleh Komet Halley pada angin matahari dideteksi sejauh 35 juta kilometer dari nukleus. Sebuah gelombang kejut ketika gas komet menahan dan memperlambat angin matahari ditemukan sekitar 400 ribu kilometer di depan komet.

Ekor komet terbentuk dari gas koma dan selalu menjauhi Matahari. Semula, diduga bahwa tekanan dari radiasi Matahari adalah satu-satunya penyebabnya, namun saat ini telah diketahui bahwa angin Matahari memiliki peranan yang lebih besar dalam menentukan arah ekor komet. Angin Matahari mengandung partikel-partikel yang terlempar dari Matahari.

Kekuatan tekanan dari partikel-partikel ini terhadap molekul gas dalam koma berkisar 100 kali lebih besar dari kekuatan gravitasi Matahari, dengan demikian molekul-molekul tersebut terdorong oleh angin Matahari. Angin Matahari tidaklah stabil, dan dapat mempengaruhi struktur ekor komet. Flare Matahari dan gangguan lainnya pada Matahari sesekali dapat membuat ekor komet terlihat bergolak atau berbelok.

Sebuah komet dapat memiliki satu daripada dua jenis ekor, atau bahkan kedua-duanya sekaligus–yang biasa disebut sebagai komet berekor ganda. Jenis ekor komet yang pertama adalah ekor yang memanjang dan hampir lurus, memiliki struktur yang mirip serabut yang terdiri dari gas yang terionisasi. Tipe ini digolongkan sebagai ekor Tipe I. Sedangkan tipe ekor komet lainnya yang tergolong sebagai Tipe II, atau “ekor debu” berbentuk kelokan yang tajam dan lebih kabur. Tipe ini tersusun atas debu yang diterpa oleh cahaya Matahari. Sebuah komet dapat memiliki beberapa ekor debu disamping juga ekor gas (Tipe I).

Beberapa komet diketahui memiliki ekor yang ganjil, di mana ekornya menunjuk ke arah Matahari (contohnya adalah komet Arent Roland, 1957 III). Ekor komet jenis ini terdiri dari lapisan debu yang sangat tipis yang keluar dari lapisan terluar komet dan terkumpul disekitar orbit komet. Gas yang menyusun ekor komet di antaranya CO+, molekul nitrogen, CH+, karbon dioksida, dan OH+. Ion-ion tersebut, seperti yang juga dijumpai pada koma terbentuk saat molekul yang lebih besar terpisahkan oleh angin Matahari.

Nach itulah penjelasan mengenai Ciri ciri Komet yang dapat kami jelaskan pada kesempatan kali ini, semoga dapat menjadi salah satu referensi dalam menambah pengetahuan geografi sahabat. – Konsep Geografi

Pustaka:
[Wikipedia Indonesia]
[Nationalgeographic Indonesia]
[Google Images]
[KonsepGeografi.net]