3 Teori Pembentukan atau Terbentuknya Jagat Raya

Teori Pembentukan Jagat Raya – KonsepGeografi.net berikut ini akan berbagi penjelasan mengenai beberapa Teori Pembentukan Jagat Raya. Ada beberapa teori yang bermunculan yang membahas tentang bagaimana jagat raya ini terbentuk untuk pertama kalinya. Dari setiap teori terdapat penguatan melalui beberpa bukti dan penelitian dari masing-masing pencetus teori.
Teori Pembentukan Jagat Raya
Teori Pembentukan Jagat Raya
Lihat juga:

Teori Pembentukan Jagat Raya

Rahasia mengenai bagaimana terbentuknya asal mula jagat raya telah melahirkan asumsi dan teori yang dikemukakan oleh para ahli, berikut ulasannya:

a. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)

Teori Pembentukan Jagat Raya

Menurut Teori Ledakan Besar atau dentuman besar atau yang biasa dikenal dengan teori Big Bang yang terkenal secara global ini bahwa jagat raya berawal dari adanya suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis yang besar pula dan mengalami ledakan yang sangat dahsyat karena adanya reaksi pada inti massa. Ketika terjadi ledakan besar, bagian-bagian dari massa tersebut berserakan dan terpental menjauhi pusat dari ledakan. Setelah miliaran tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk kelompok-kelompok yang dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata surya.

Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet,debu kosmis, as-teroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain.

Teori Big Bang ini didukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat proses pengembangannya.

Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika dari Amerika Serikat, Arno Pnezias dan Robert Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap radiasi yang ada diangkasa raya. Penemuan ini kemudian disahkan oleh ahli sains dengan menggunakan alat NASA yang bernama COBE spacecraft antara tahun 1989–1993.

Kajian-kajian terkini dari laboratorium CERN (Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire atau European Councilfor Nuclear Research) yang terletak berdekatan dengan Genewa menguatkan lagi teori Big Bang. Semua ini mengesahkan bahwa pada masa dahulu langit dan Bumi pernah bersatu sebelum akhirnya terpisah-pisah seperti sekarang ini.

b. Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory)

Teori Pembentukan Jagat Raya

Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi (mengembang) yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah galaksigalaksi.

Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya memampat lagi.

Jagat raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa.

Teori ini diajukan oleh ahli astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris. Dalam teori pembentukan jagat raya ini, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh.

Beberapa orang sepakat bahwa zat yang merupakan asal mula bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen. Teori pembentukan jagat raya ini diterima secara skeptis oleh beberapa ahli yang lain, sebab hal itu melanggar salah satu hukum dasar fisika, yaitu hukum kekekalan zat. Zat tidak dapat diciptakan atau dihilangkan tetapi hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau menjadi energi.

c. Teori Alam Semesta Quantum

Teori Pembentukan Jagat Raya

Teori pembentukan jagat raya ini diciptakan oleh William Lane Craig, 1966. Dia mengemukakan bahwa alam semesta telah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teori ini, ruang hampa pada hakikatnya tidak ada, yang ada adalah partikel-partikel subatomik.

Sampai saat ini belum dapat dipastikan bagaimana sesungguhnya jagat raya ini terbentuk. Teori-teori yang dikemukakan para ahli tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal ini juga dapat menjadi pengajaran bagi setiap ciptaan Allah SWT, bahwa Maha Kuasa Allah yang menciptakan segala yang ada di jagat raya ini. Dan bagaimana proses terciptanya secara pasti hanya Allah semata yang Maha Mengetahuinya.

Nach demikian share materi Geografi kali ini tentang Teori Pembentukan Jagat Raya, semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Saran yang bersifat membangun dari sahabat tentunya sangat penulis harapkan. – Konsep Geografi

Pustaka:
[Geografi Kelas 10 SMA/MA, Jelajah Bumi dan Alam Semesta oleh Hartono Tahun 2009]
[Sitanemonemo Wordpress]
[Konsep Geografi]
[Google Images]