9 Daerah-daerah Budaya di Bumi

Daerah-daerah Budaya di Bumi – Berikut ini kami akan berbagi penjelasan mengenai daerah-daerah budaya di bumi. Para ahli geografi membedakan kawasan suatu daerah berdasarkan kondisi fisik dan budayanya, baik yang berupa material (gedung-gedung, jaringan jalan, penguasaan teknologi), maupun spiritual, (keagamaan, keyakinan dan adat kebudayaan). Perbedaan antarwilayah secara kultural di permukaan bumi dibagi menjadi sembilan wilayah budaya.
Daerah-daerah Budaya di Bumi
Daerah-daerah Budaya di Bumi

Daerah-daerah Budaya di Bumi

Sembilan wilayah daerah budaya di muka bumi adalah sebagai berikut:

1. Daerah Budaya Kutub

Wilayah ini meliputi daerah-daerah dengan lintang geografis yang tinggi, terutama di bumi belahan utara yang tertutup salju, tundra, atau taiga. Suku bangsa asli yang tinggal di wilayah ini secara nomaden termasuk ras mongoloid, misalnya bangsa Lap dan Samoyed di Eropa Utara (Finlandia dan Swedia). Mata pencaharian yang utama adalah menangkap ikan atau memelihara rusa kutub, pertanian tak mungkin diusahakan di wilayah ini, sumber daya alam sangat langka, sehingga barang-barang dibuat dari hewan ternaknya seperti, bulu, kulit, tulang, tanduk, dan otot.

Kehidupan yang nomadis bercirikan kegotong-royongan yang bercorak komunal primitif. Organisasi politik tak pernah berkembang karena penduduknya jarang. Arsitektur tak berkembang, rumah-rumah mereka berupa tenda berbahan kulit dan tulang yang dapat dipindah-pindah. Kemajuan yang terjadi lebih disebabkan karena terjadinya kontak dengan dunia luar.

2. Daerah Budaya Kering

Benua Asia bagian tengah dan Afrika bagian utara merupakan kawasan kering yang berupa padang rumput sampai gurun pasir. Secara klimatologis dinamakan wilayah semiarid sampai arid. Di masa lampau kebanyakan penduduk di wilayah ini hidupnya adalah nomaden (berpindah-pindah), dengan mata pencaharian beternak. Pertanian hanya terbatas di oase-oase yang kemudian menjadi tempat tinggal permanen. Komunikasi dan transportasi antarwilayah diusahakan oleh karavan (kafilah) yang keberadaannya berkaitan erat dengan peternakan dan menggembala. Jaringan kafilah ini luas dan telah berjasa dalam persebaran kota-kota dan desa-desa di seluruh wilayah ini.

Pada umumnya masyarakatnya menganut agama Islam dengan tipe budaya yang semakin ke barat bercorak Arab-Berber, sedangkan semakin ke timur bercorak Turki-Mongolia. Kehidupan mereka yang terpisah-pisah secara geografis menyebabkan tidak terdapat keseragaman etnik maupun bahasa. Dunia kering yang dahulu serba miskin, sekarang ini sudah menjadi negaranegara kaya dengan penemuan tambang-tambang minyak, misalnya di Timur Tengah dan Afrika Utara menjadi negara petro-dollar, yang maju perekonomiannya. Negara-negara minyak yang kaya tersebut antara lain Arab Saudi dan negara-negara Syeh di Teluk Parsi, Irak, Iran, dan Libya. Proses transformasi menjadi makmur berjalan amat pesat dan mampu menyedot tenaga kerja dari negara-negara lain seperti Indonesia (TKI & TKW), Filipina, Bangladesh, dan sebagainya.

3. Daerah Budaya Pasifik

Letak wilayah budaya ini di Samudra Pasifik yang luas dan dapat dirinci menjadi tiga kelompok budaya, yaitu Melanesia, Mikronesia, dan Polinesia. Lautan menjadi sumber makanan, sarana komunikasi, dan transportasi karena lingkungannya berupa laut. Kedatangan penjajah dari Barat mengakibatkan munculnya perkebunan dan pertambangan. Setelah perang dunia kedua gerakan kebangkitan bangsa mulai muncul di wilayah ini, terutama di bidang politik, budaya, ekonomi, dan sosial. Proses dekolonisasi yang sedang terjadi ditandai dengan bersatunya secara politis penduduk pulau-pulau Samoa Barat, Fiji, Papua Nugini, Tonga, Nauru sebagai Melanesia.

4. Daerah Budaya Timur

Asia merupakan kawasan budaya yang beriklim musim (Monsoon Asia). Asia terdiri atas negara-negara dengan keragaman etnik, bahasa, dan agama. Karakteristik yang mengelompokkan bangsa-bangsa di kawasan ini menjadi satu kawasan adalah kondisi sosial ekonomi (dengan pengecualian Jepang, Hongkong, Singapura, dan Korea Selatan). Kesamaan kondisi sosial ekonomi antara lain berupa kemiskinan material, kelambanan ekonomi, jumlah penduduk, kebutahurufan penduduk, dan pola kehidupan pedesaan.

Saat ini kemajuan telah banyak diperoleh negara-negara di kawasan Timur, meskipun kehidupannya masih bercirikan pola kehidupan pedesaan. Salah satu negara yang mengalami kemajuan pesat di Asia beriklim musim ini adalah Jepang. Setelah kalah dalam perang dunia kedua, perkembangan industrinya tidak kalah dengan negara-negara Barat dan kehidupan penduduknya sudah berpola perkotaan.

Kawasan Timur beriklim musim di Asia ini masih dapat dibagi menjadi kawasan India, kawasan Timur Jauh, kawasan Indo-Cina, dan kawasan Nusantara (dulunya Hindia Timur yang mencakup Indonesia, Filipina dan negara-negara Melayu lain).

5. Daerah Budaya Eropa dan Anglo – Amerika

Peradaban Eropa bersumber dari Bangsa Yunani, Romawi dan Yahudi-Kristen. Unsur Yunani memperjuangkan kebenaran, unsur Romawi memperjuangkan keadilan, dan unsur Yahudi-Kristen memperjuangkan cinta kasih. Namun secara keseluruhan watak peradaban dunia Barat adalah agresif, ser4kah dan progresif. Penduduknya mayoritas beragama Kristen.

Masyarakatnya bermata pencaharian agraris bertaraf tinggi, dan industri dengan teknologi modern yang menjamin taraf kehidupan rakyatnya. Gejala urbanisasi dan mobilitas sosial meningkat. Spesialisasi di segala bidang kehidupan meluas, kreativitas tampak di bidang sastra, musik dan bidang seni lainnya. Di Eropa telah lahir berbagai paham politik seperti demokrasi, nasionalisme, dan komunisme. Setelah usai perang dunia kedua Eropa terpecah secara politis menjadi dua, yaitu Eropa Timur dengan paham komunis dan Eropa Barat dengan paham nonkomunis.

Di Benua Amerika Utara terdapat kawasan budaya Anglo-Amerika, yang ciri-ciri kulturalnya diwarisi dari Eropa. Wilayah geografisnya yang luas dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah memberikan banyak keuntungan bagi penduduknya. Di kawasan ini kapitalisme, industrialisme, dan urbanisme bersama-sama mencapai puncaknya. Sumber daya alam yang dimanfaatkan berupa pertambangan dan pertanian dengan mekanisasi dan otomatisasi sehingga taraf hidupnya tinggi.

6. Daerah Budaya Amerika Latin

Amerika Latin meliputi Benua Amerika tengah dan selatan. Penduduknya kebanyakan imigran dari jazirah Iberia (Spanyol), maka bahasa yang dipakai umumnya bahasa Spanyol kecuali Brasil yang berbahasa Portugis. Penduduknya mayoritas beragama Roma Katolik. Arsitektur Mediteran tampak di kota-kota, baik kota besar maupun kecil. Ditinjau dari sistem kemasyarakatannya terdapat perbedaan yang mencolok antara kaum miskin dan kaya. Kekacauan politik seringkali muncul dan memaksa berfungsinya pemerintahan militer diktator.

7. Daerah Budaya Afrika

Dilihat secara menyeluruh penduduk Afrika merupakan ras Negroid, walaupun di Afrika Selatan sejak dua abad yang lalu telah tinggal orang berkulit putih. Penduduk Afrika beranekaragam etnik, bahasa, agama, dan budayanya. Adanya gurun (padang pasir) yang sangat luas di bagian tengah dan hutan lebat di wilayah tropik menjadikan wilayah ini menjadi kawasan yang minim sarana komunikasi dan transportasi sehingga lambat dalam perkembangan teknologi.

Mata pencarian penduduk banyak yang semula hanya pengumpul hasil hutan, berburu, kemudian berternak dan pertanian primitif. Peperangan antarsuku dan merajalelanya penyakit, seperti Ebolla, HIV AIDS, dan kelaparan menyebabkan di masa lampau Afrika disebut sebagai benua terbelakang. Agama semula animistis, sedang di bidang budaya material, arsitektur bangunan masih rendah mutunya.

Terjadinya kolonialisme Eropa membawa perubahan di wilayah ini. Orang-orang Negro diperjualbelikan menjadi budak di Benua Amerika. Afrika dijajah dan dibagi-bagi di antara penjajah kulit putih, dengan berakhirnya perang dunia kedua lambat laun berakhir pula penjajahan. Saat ini bangsa negro telah mengalami kemajuan pesat utamanya dalam bidang olahraga misalnya atletik, sepak bola, bola basket di negara maju (Amerika dan Eropa) pemain olahraga didominasi oleh bangsa kulit hitam ini.

8. Daerah Budaya Australia-Selandia Baru

Sama halnya dengan kawasan Anglo-Amerika, kawasan ini berakar pada budaya Barat yakni Eropa. Penduduk aslinya berjumlah kecil (suku Aborigin) sehingga yang disebut orang Australia adalah orang pendatang berkulit putih. Mata pencaharian di kawasan ini seimbang antara pertanian dan industri. Taraf hidup tinggi, pendidikan baik, bersemangat, dan progresif. Tempat tinggal mereka kebanyakan di perkotaan, dan pengaruh budaya Amerika berkembang pesat di wilayah ini.

9. Daerah Budaya Negara-Negara Sosialis

Eropa bagian timur dan sebagian besar wilayah Rusia secara geografis sebenarnya dekat dengan Eropa barat. Namun Rusia dan negara-negara satelitnya telah mengklaim dirinya atas kepemilikan corak budaya tertentu. Paham komunis dengan sistem ekonomi dan politik yang digariskan Karl Marx mendasari hidup kemasyarakatan yang khas. Saat ini dengan berakhirnya negara komunis Uni Soviet berakhir pula dominasi budaya komunis di kawasan ini. Banyak negara-negara Eropa Timur dan negara-negara pecahan Uni Soviet sekarang telah menjadi anggota Uni Eropa dan NATO.
Baca juga: Lingkungan Hidup Dilengkapi Pengertiannya beserta Aspek-aspeknya.
Demikian penjelasan seputar daerah-daerah budaya di bumi yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi salah satu referensi yang baik bagi kita semua.