Pengertian Kerak Bumi, Pembagian dan Kimia Kerak Bumi

Kerak Bumi – Secara umum lapisan bumi terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu kerak bumi, mantel bumi, dan juga inti bumi. Namun di setiap lapisan tersebut masih terdapat bagian-bagian tertentu yang menyusunnya serta terjadi proses-proses kimia dan fisika yang berbeda di setiap lapisan dari bumi tersebut. Nach kali ini kami secara khusus akan membagikan ulasan mengenai lapisan paling luar dari bumi yakni Kerak Bumi, mulai dari pengertian, pembagian, komposisi kimia, struktur serta beberpa penjelasan lainnya.
Kerak Bumi
Lapisan Kerak Bumi

Pengertian Kerak Bumi

Pengertian kerak bumi adalah lapisan terluar bumi dengan ketebalan sekitar 5 km sampai 70 km dimana terbagi menjadi dua kategori yaitu kerak samudra dan kerak benua.

Pembagian Kerak Bumi

Kerak bumi terbagi menjadi dua kategori yaitu kerak samudra dan kerak benua. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Untuk lebih jelasnya, berikut ulasannya masing-masing:

1. Kerak Samudra
Kerak samudra memiliki ketebalan sekitar 5 hingga 10 kilometer (sebagian sumber menyebutkan bahwa ketebalannya sekitar 5-15 km [Condie, 1982]) yang tersusun atas mineral yang kaya akan sima atau Si, Fe dan Mg. Kerak samudra juga disebut dengan basaltis mengingat batuan penyusun utama dari kerak bumi adalah basalt. Contoh dari kerak samudra di dunia adalah kerak samudra Atlantik dan kerak samudra Pasifik. Kerak samudra tertua berlokasi di Pasifik Barat, yang usianya diperkirakan 200 juta tahun.

Kerak samudra juga sering pula disebut dengan lempeng samudra. Lempeng samudra yang tertekan oleh magma menjadi penyebab naiknya bagian lempeng yang kemudian disebut dengan pematang tengah samudra. Tekanan pada lempeng yang terjadi secara terus menerus menyebabkan lempeng samudra begerak mendekati lempeng benua yang berakhir dengan kedua lempeng saling bertabrakan. Akibat dari tabrakan kedua lempeng tersebut adalah beberapa bagian yang naik atau terangkat dan menjadi pegunungan dan mempercepat terjadinya penyebab tanah longsor.

2. Kerak Benua
Kerak benua juga disebut sebagai lapisan granitis mengingat batuan utama yang menyusunnya adalah granit. Kerak benua memiliki ketebalan sekitar 20 hingga 70 km (sebagian sumber menyebutkan bahwa ketebalannya sekitar 30-80 km [Condie, 1982]) dengan temperatur kerak yang akan semakin meningkat tergantung dengan kedalamannya. Contoh dari kerak benua yaitu kerak benua Amerika Selatan, kerak benua Amerika Utara, kerak benua Afrika, kerak benua Asia serta benua Eropa. 

Kerak samudra dengan usia tertua yang bisa ditemukan saat ini adalah berusia 200 juta tahun. Namun nyatanya dibandingkan kerak samudra, ada kerak benua tertua yang memiliki usia 3,7 hingga 428 miliar tahun yang ditemukan di Acasta Gneisskanada serta di temukan pula di Narryer Gneiss Terrane di arah barat Australia. Terbentuknya kerak benua dihubungkan dengan masa atau periode orogeny intensif yang terkait erat dengan terbentuknya super benua seperti Pangaea, Gondwana serta Rodinia.

Komposisi Kimia Kerak Bumi

Ahli geokimia F. W. Clarke menghitung lebih dari 47% kerak Bumi mengandung oksigen. Konstituen batuan yang umumnya terdapat pada kerak Bumi hampir semuanya merupakan senyawa oksida; klorin, belerang, dan fluor adalah tiga pengecualian, dan jumlah total kandungan unsur ini dalam batuan biasanya kurang dari 1%.

Oksida utama yang terkandung dalam kerak Bumi adalah silika, alumina, besi oksida, kapur, magnesia, kalium, dan soda. Silika pada umumnya berfungsi sebagai asam, yang membentuk silikat, dan mineral paling umum yang terdapat pada batuan beku adalah senyawa ini. Berdasarkan analisisnya terhadap 1.672 jenis batuan di kerak Bumi, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% kerak Bumi terdiri dari 11 oksida.

Berikut komposisi kimia kerak bumi:
Senyawa
Rumus Kimia
Komposisi
Daratan
Lautan
Silika
SiO2
60.20%
48.60%
Alumina
Al2O3
15.20%
16.50%
Kapur
CaO
5.50%
12.30%
Magnesia
MgO
3.10%
6.80%
Besi(II) oksida
FeO
3.80%
6.20%
Sodium oksida
Na2O
3.00%
2.60%
Kalium oksida
K2O
2.80%
0.40%
Besi(III) oksida
Fe2O3
2.50%
2.30%
Air
H2O
1.40%
1.10%
Karbon dioksida
CO2
1.20%
1.40%
Titanium dioksida
TiO2
0.70%
1.40%
Fosforus pentoksida
P2O5
0.20%
0.30%
Total
99.60%
99.90%

Struktur Kerak Bumi

Lapisan luar Bumi secara kimiawi berupa kerak padat silikat yang diselimuti oleh mantel viskose padat. Kerak Bumi dipisahkan dari mantel oleh diskontinuitas Mohorovičić, dengan ketebalan kerak yang bervariasi; ketebalan rata-ratanya adalah 6 km di bawah lautan dan 30-50 km di bawah daratan. Kerak Bumi, serta bagian kaku dan dingin di puncak mantel atas, secara kolektif dikenal dengan litosfer, dan pada lapisan inilah tektonika lempeng terjadi. Di bawah litosfer terdapat astenosfer, lapisan dengan tingkat viskositas yang relatif rendah dan menjadi tempat melekat bagi litosfer.

Peran Kerak Bumi dalam Pelepasan Panas Bumi

Rata-rata pelepasan panas Bumi adalah 87 mW m−2, dan 4.42 × 1013 W untuk panas global. Sebagian energi panas di dalam inti Bumi diangkut menuju kerak oleh bulu mantel; bentuk konveksi yang terdiri dari batuan bersuhu tinggi yang mengalir ke atas. Bulu mantel ini mampu menghasilkan bintik panas dan basal banjir. Panas Bumi yang selebihnya dilepaskan melalui lempeng tektonik oleh mantel yang terhubung dengan punggung tengah samudra. Pelepasan panas terakhir dilakukan melalui konduksi litosfer, yang umumnya terjadi di samudra karena kerak samudra jauh lebih tipis jika dibandingkan dengan kerak benua.

Sumber Daya Alam pada Kerak Bumi

Bumi menyediakan sumber daya yang digunakan oleh manusia untuk tujuan yang bermanfaat. Beberapa di antaranya adalah sumber daya tak terbarukan, seperti bahan bakar mineral, yang sulit untuk ditambah atau diperbarui dalam waktu singkat.

Sebagian besar bahan bakar fosil terkandung dalam kerak Bumi, yang terdiri dari batu bara, minyak bumi, gas alam, dan metana klarat. Sumber daya ini dimanfaatkan oleh manusia untuk memproduksi energi atau sebagai bahan baku untuk memproduksi bahan-bahan kimia. Bijih mineral juga terbentuk di dalam kerak Bumi melalui proses genesis bijih, yang disebabkan oleh aktivitas erosi dan tektonik lempeng. Mineral ini menjadi sumber konsentrasi bagi banyak logam dan unsur kimia bernilaiguna lainnya.

Demikian penjelasan mengenai Kerak Bumi yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini. Jadi kerak bumi merupakan lapisan terluar dari bumi yang terbagi menjadi kerak samudra dan kerak benua dimana penyusun utama dari kerak samudra yaitu batuan basalt, dan kerak benua yaitu granit. Semoga bermanfaat bagi kita semua.