Pengertian Antroposfer dan Faktor-faktor Antroposfer

Pengertian Antroposfer - Secara etimologi atau asal kata bahwa antroposfer berasal dari dua kata, yaitu antrophos yang berarti manusia dan sphere yang berarti lapisan. Diketahui lapisan antroposfer ini lebih tipis dibanding lapisan biosfer. Tidak semua tempat di bumi dapat ditinggali manusia. Data yang diperoleh bahwa mengenai total luas permukaan bumi, yang berupa daratan hanya seluas 56,9 juta mil persegi atau 29 persen dari keseluruhan permukaan bumi, lainnya 71 persen merupakan perairan. Total luas daratan 29 persen yang dapat ditinggali manusia hanya sekitar 20 persen, 20 persen merupakan daerah kutub, 20 persen daerah gurun, 20 persen daerah yang bergunung-gunung, dan 20 persen lainnya merupakan daerah hutan dan rawa.
Pengertian Antroposfer dan Faktor-faktor Antroposfer

Pengertian Antroposfer

Antroposfer adalah lapisan di mana manusia hidup bertempat tinggal pada permukaan bumi.
Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang hidup di bumi bergantung pada kondisi biosfer, hidrosfer, litosfer, dan atmosfer. Lapisan atmosfer membentuk cuaca dan iklim yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Lapisan litosfer berpengaruh pada tanah dan bentuk lahan, dan berpengaruh pula pada manusia dalam memperoleh sumber daya alam. Lapisan hidrosfer memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dalam hal ketersediaan air dengan berbagai manfaatnya.

Berikut gambar kedudukan antroposfer di antara biosfer, hidrosfer, litosfer, dan atmosfer.
Pengertian Antroposfer
Kedudukan Antroposfer di Antara Biosfer, Hidrosfer, Litosfer, dan Atmosfer

Faktor-faktor Antroposfer

Para ahli geografi mengemukakan tujuh faktor lingkungan alam yang mendasari kehidupan manusia. Faktor lingkungan alam tersebut akan memengaruhi kehidupan manusia dalam berbagai kegiatan sosial, ekonomi, politik, budaya, dan religi. Faktor-faktor antroposfer tersebut adalah sebagai berikut:

a. Lokasi Geografis
Lokasi geografis dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) lokasi absolut, yaitu lokasi yang ditentukan oleh garis lintang dan garis bujur di permukaan bumi. Penentuannya secara matematis dan tidak dapat diubah, dan
2) lokasi relatif, yaitu berkaitan dengan bentuk daratan atau perairan. Lokasi ini menyangkut keterjangkauan (assesibilitas) suatu daerah.

b. Topografi atau Relief
Daerah dengan topografi terlalu tinggi, terlalu miring, dan terlalu bergelombang, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi cenderung lebih sulit berkembang dibandingkan dengan daerah yang memiliki topografi relatif datar seperti di daerah dataran rendah. Berbagai usaha pertanian di daerah yang mempunyai topografi kasar akan sulit berkembang, misalnya Swiss, Austria, Tibet, Nepal, serta kawasan di sepanjang Pegunungan Andes (Amerika Selatan).

Sebaliknya dataran rendah seperti Cina, tanah rendah di Inggris, dan kawasan prairie di Amerika Serikat mempunyai topografi yang baik untuk pertanian. Konfigurasi garis pantai juga merupakan jenis topografi yang berpengaruh pada kegiatan manusia, misal pantai berteluk-teluk (fyord) di Norwegia menguntungkan dalam usaha perikanan.

c. Struktur Geologis
Struktur geologis pada permukaan bumi memengaruhi geomorfologi suatu wilayah. Geomorfologi sangat berpengaruh terhadap pola kehidupan penduduk yang ada di wilayah tersebut, khususnya kegiatan di bidang ekonomi.

d. Iklim
Iklim adalah faktor lingkungan yang sangat penting dalam memengaruhi kegiatan manusia. Kekayaan budaya banyak sekali dipengaruhi oleh iklim misalnya model pakaian, bentuk bangunan rumah, dan sistem pertanian.

e. Tanah
Tanah merupakan lapisan paling atas dari permukaan bumi. Tanah mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia di antaranya untuk tempat tinggal dan sebagai lahan untuk kegiatan bercocok tanam. Tanah sebagai salah satu sumber daya alam perlu dijaga kelestariannya.

f. Tumbuhan
Tumbuhan atau vegetasi, baik yang alami maupun vegetasi buatan sebagai hasil budi daya manusia bermanfaat, antara lain:
  • Sebagai sumber bahan makanan baik bagi manusia maupun binatang (khususnya binatang memamah biak);
  • Sebagai bahan dasar obat-obatan tradisional;
  • Sebagai bahan dasar pembuatan kosmetika;
  • Penghasil kayu untuk bahan industri, perumahan, sandang, kerajinan, dan sebagainya.

g. Hewan
Terdapat hubungan yang erat antara vegetasi dan hewan yang hidup secara alamiah maupun yang telah dibudidayakan manusia. Manusia memanfaatkan hewan untuk membantu pekerjaannya, sumber makanan, juga untuk rekreasi. Namun ada pula hewan yang mengganggu kehidupan manusia, misal hewan yang mengganggu usaha pertanian seperti belalang, wereng, kumbang, tikus, dan sebagainya. Ada pula hewan yang menyebarkan penyakit, misalnya nyamuk, tikus, anjing, unggas, burung, dan sebagainya.

Demikian penjelasan mengenai pengertian antroposfer serta faktor-faktor antroposfer yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini. Semoga penjelasan di atas dapat memberikan manfaat bagi kita semua.